Makalah - Meme, Sebagai Fenomena di Sosial Media
Mata
Kuliah :
Ilmu Sosial
Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
MEME, SEBAGAI
FENOMENA DI SOSIAL MEDIA
Kelas
: 1-IA23
Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Januari 2017
Tanggal Upload Makalah : 17 Januari
2017
P
E R N Y A T A A N
Dengan ini saya
menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak
benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah
ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
57416336
|
Tegar Kamarulzaman
|
Program Sarjana Teknik Informatika
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji
Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Atas rahmat, petunjuk dan karunianya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak
lupa juga saya mengucapan terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu
saya baik bantuan materil maupun moral. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak
Muhammad Burhan Amin, selaku Dosen Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah
memberi saya pentunjuk, arahan, serta kritikan sehingga saya dapat menyadari
kesalahan saya pada maklah saya sebelumnya. serta saya ucapkan terima kasih
kepada orang tua saya yang selalu mendoakan saya dan memberikan semangat. Atas
dukungan dari Pak burhan selaku dosen saya, orang tua saya dan juga dukungan
moral dari teman-teman makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Makalah saya kali ini
berjudul “Meme, Sebagai
Fenomena Di Sosial Media” yang mungkin pada saat ini sering kita
temui di berbagai media sosial. Saya akan menjelaskan masalah ini dengan
analisis SWOT.
Saya sendiri menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sepurna, karena saya sendiri masih banyak belajar dalam pembuatan
makalah ini. Untuk itu apabila di makalah ini terdapat kesalahan baik pada
penulisan maupun pada kata-kata yang mungkin kurang berkenan di hati pembaca,
saya memohon maaf sebesar – besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
para pembaca semua.
Jakarta,
15 Januari 2017
Penyusun
Tegar Kamarulzaman
Daftar
Isi
Pernyataan…….……………………………………………………………..i
Kata
Pengantar ..….…...................................................................................ii
Daftar
Isi…………………………………………………………………….iii
BAB
I : Pendahuluan
1.1 Latar Balakang….………………………………………………….……1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………… 1
1.3 Sasaran………….……………………………………………………......1
BAB
II : Permasalahan
Pembahasan
Masalah………………………………………………………. 2
2.1 Kekutatan (Strength)….……………………………………………...... 2
2.2
Kelemahan (Weakness)….……………………………………………… 3
2.3
Peluang (Oportunity)………..…………………………………………...3
2.4
Ancaman ( Threats)………….………………………………………….. 3
BAB
III : Kesimpulan dan Rekomendasi
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………….4
3.2
Rekomendasi…………………………………………………………..… 4
Referensi……………………...…………………………………………….... 5
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Meme merupakan hal yang sering kita jumpai di media
social saat ini. Beragam meme beredar setiap harinya di internet, baik yang
bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Sebagian orang biasanya
menggunakan meme hanya sebagai media hiburan, tetapi ada juga yang
menggunakannya sebagai suatu media kritikan terhadap sesuatu yang sedang
terjadi saat ini, seperti saat ini mulai banyak meme yang membahas kenaikan
harga cabai yang memang tengah melonjak tinggi di Indonesia. Selain itu
sebelumnya juga pernah ada meme yang mengkritik kenaikan harga bbm yang
melonjak tinggi.
Meme terus berkembang hingga saat ini banyak situs –
situs yang berisi kumpulan – kumpulan meme. Meme memang dapat bermanfat untuk
menghibur maupun sebagai cara lain dalam mengkritik suatu fenomena yang sedang
terjadi, namun tetap perlu adanya pengawasan serta kebijakan si pembuat meme
agar meme yang dibuat tidak menyakiti orang lain atau mengandung isu sara,
sehingga meme yang dibuat dapat dinikmati oleh pembaca tanpa harus menyakiti
hati orang lain. Pada makalah kali ini saya akan membahas analis SWOT tentang
Meme, sebagai fenomena di social media.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
- Menjelaskan pengertian dari meme.
- Memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memberikan pengawasan terhadap meme agar tidak berisi hal berbau sara atau hal yang dapat menyakiti orang lain.
- Memberikan himbauan agar tidak terpengaruh dengan meme yang bersifat negative.
- Memberikan analisis swot mengenai meme, sebagai fenomena social media.
1.3 Sasaran
Sasaran dalam
penulisan makalah ini ditunjukkan unuk seluruh lapisan masyarakat agar
mengawasi meme yang bersifat negative serta menghimbau agar tidak mudah
terprovokasi oleh meme yang bersifat negatif
Bab
II : Permasalahan
Pengertian
Meme
Menurut
Kamus Merriam-Webster, Meme adalah an idea, behavior, style, or usage that
spreads from person to person within a culture, atau sebuah ide, perilaku,
gaya, atau sesuatu yang penggunaannya disebarkan dari orang ke orang dalam
suatu karakter budaya. Kata meme (dibaca mim) diambil dari bahasa
Yunani mimesis, yang berarti sesuatu yang menyerupai atau tiruan.
Sejarah
Meme
Istilah
meme pertama kali digunakan oleh Richard Dawkins, seorang ahli biologi dari
Britania Raya, pada tahun 1976 dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene.
Dawkins menggunakan istilah meme untuk menjelaskan bagaimana prinsip Darwinian
(pengikut teori Darwin) dalam menyebarkan informasi atau fenomena budaya.
Dawkins
memberi contoh meme dalam bentuk nada, susunan kata, kepercayaan, gaya
berpakaian, dan perkembangan teknologi. Meme dapat menyebar dan dapat
mempengaruhi objek atau orang lain karena adanya replikasi dari meme-meme
sebelumnya.
Perbedaan Meme dan Rage Comic
· Kalau meme menggunakan
sebuah gambar yang simpel.
· Kalau rage comic
menggunakan beberapa gambar yang menciptakan sebuah cerita singkat.
Analisis
SWOT
Analisis permasalahan Analisis
SWOT Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan
internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1
Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah point-point yang dianggap sebagai
nilai positif dari apa yang akan mereka lakukan. Berikut analisisnya :
a. Adanya keinginan untuk
mengeluarkan kritikan dengan cara yang berbeda.
b. Adanya sebuah ide lucu yang ingin di sampaikan ke orang lain
agar orang lain dapat ikut tertawa.
c. Adanya kepuasan setelah meme menjadi terkenal dan
disukai banyak orang.
d. Dorongan setelah melihat meme orang lain yang
terlihat lucu, sehingga menimbulkan keinginan untuk membuat meme sendiri.
2.2
Kelemahan (Weakness)
Pada
point ini lebih kepada hal yang menyulitkan pelaku untuk melakukan tindakannya.
Berikut analisisnya:
a. Sulitnya untuk mendapat ide dalam pembuatan meme.
b. Kurangnya rasa percaya diri dalam membuat meme.
c. Menimbulkan kecanduan
yang berlebih
d. Kurangnya dukungan dari orang lain, karena masih
banyak yang menganggap meme itu buruk.
2.3
Peluang (Opportunities)
Point ini merupakan kondisi eksternal yang menguntungkan pelaku untuk
melakukan perbuatannya. Berikut analisisnya :
a. Mudahnya penyebaran meme melalui sosial media.
b. Banyak orang yang sudah menyukai meme.
c. Akses internet yang
semakin mudah dan bebas, sehingga mengakses sosial media lebih mudah dan bebas.
d. Perkembangan meme yang semakin meningkat.
2.4
Ancaman (Threats)
Ancaman
yang akan pelaku terima apabila pelaku melakukan perbuatannya. Berikut
analisisnya :
a. Dapat melukai perasaan orang lain.
b. Dapat ditangkap polisi apabila melanggar UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang UU
ITE.
c. Dapat membuat provokasi
yang tidak baik.
d. Dikucilkan dan dicemooh oleh orang yang tidak
suka dengan memenya.
Bab III : Kesimpulan dan
Rekomendasi
3.1 Kesimpulan
a. Meme
adalah sebuah ide, perilaku, gaya, atau sesuatu yang penggunaannya disebarkan
dari orang ke orang dalam suatu karakter budaya..
b. Meme
(dibaca mim) berasal dari bahasa Yunani mimesis, yang berarti
sesuatu yang menyerupai atau tiruan..
c. Pada
saat ini meme terus berkembang dan dengan mudah beredar di sosial media.
d. Meme
dapat berisi cerita lucu atau sebuah kritikan terhadap suatu yang fenomenal
saat ini.
3.2 Rekomendasi
a. Perlunya
disediakan media yang berisi tempat bagi para pemuda untuk dapat memberikan
kritikan.
b. Perlunya
pengawasan serta memberikan suatu bacaan yang lebih bermanfaat agar para
pembaca dan pembuat meme tidak menjandi candu.
c.
Perlunya
pembatasan dan pengawasan terhadap akses internet terutama bagi pada remaja
yang masih berusia dibawah umur.
d.
Mengawasi
setiap meme yang mengandung provokasi serta memberikan sanksi terhadap si
pembuat dan si penyebar.
Referensi
1. Widya Arifianti. 2015. If You Know What Happened in MCI., Jakarta. Loveable
2. Dawkins,
Richard (1989). "11. Memes : the new replicators". The Selfish
Gene (edisi kedua ed.). Oxford: Oxford University Press
3. http://kabar99.com/2015/02/12/pengertian-meme/
4. http://www.solopos.com/2016/03/08/tahukah-anda-inilah-pengertian-dan-sejarah-singkat-istilah-meme-698815
Komentar
Posting Komentar