Digital Cinema 2D, 3D, 4D dan 5D

Pada artikel ini kita akan melanjutkan artikel sebelumnya. Kita akan membahas apa itu digital cinema 2D, 3D, 4D, dan 5D serta perbedaan dan kekurangannya.

Digital Cinema 2D
    Bisa dibilang Digital Cinema 2D itu adalah hasil awal dari teknologi digital cinema. Dimana dia memiliki ciri khas yaitu tidak adanya benang halus, suaranya yang bagus, warnanya lebih cerah, dan tajam. Bagian-bagian adegan yang tersensor (dengan cara potong adegan) lebih halus ketimbang format biasa, bahkan seperti tidak tersensor potongan adegan tersebut. Biasanya ditigal cinema 2D ini masih menggunakan teknologi yang tidak terlalu canggih. Yang walaupung cukup canggih tapi dibanding penerusnya seperti digital cinema 4D dan 5D teknologi ini masih terbilang cukup mudah dan murah. Biasanya hasil dari Digital Cinema ini berupa film - film animasi seperti mickey mouse atau tom & jerry yang mungkin sering kita tonton. Selain ada kelebihannya digital sinema 2D juga memiliki kekurangannya seperti  kualitas hasil proyeksinya lebih kecil daripada film pada biasanya, dimana  jika menggunakan layar lebih besar kualitasnya akan semakin berkurang karena resolusinya yang kecil.



Gambar terkait

Digital Cinema 3D
    Perkembangan teknologi yang semakin maju berdampak pula terhadap digital cinema yang menghasilkan teknologi digital cinema 3D. Sebenarnya Digital 2D dan 3D hampir mirip hanya saja perbedaan yang paling meononjol adalah efeknya. Pada digital cinema 3D memberikan efek  tayangan tiga dimensi atau terlihat lebih nyata dengan menggunakan bantuan alat kacamata khusus. Jika tidak menggunakan kacamata khusus 3D gambar akan terlihat blur atau buram. Kacamata yang sering digunakan pada format film 3D adalah Red/Cyan dimana red di kiri dan cyan di kanan . kelemahannya adalah film format 3D tidak disertai dengan terjemahan atau subtitle dikarenakan jika disertai subtitle akan mengurangi kualitas film.Pada penayangan film 3D menggunakan dua proyektor yaitu interlocking atau dengan menggunakan satu proyektor tetapi memiliki dua lensa. Beberapa merk proyekor yang sering digunakan pada sinema digital adalah barco, sony, kinoton, dan Christie. Berikut ini bebera system penayangan sinema digital pada film 3D :
  • Real D adalah system 3D yang digunakan karena efek 3D yang dihasilkan akan terus stabil tidak akan mengurangi kualitas film jika ditonton pada posisi kepala menunduk atau mendongak. Dikarenakan teknologi yang pakai menggunakan circular polarization yang terdapat di lensa kacamata dan perangkat yang berfungsi sebagai pengatur pencahayaan yang terpasang di optic proyektor. Didepan lensa proyektor, Real D memasang filter polarisasi. Silver screen merupak layar khusus pada system Real D.
  • Dolby 3D dengan menggunakan teknologi colorwheel yang terdapat beberapa filter berwarna dengan fungsi mentransmisikan gambar dengan macam-macam level gelombang cahaya berguna dalam menayangkan efek gambar 3D. Pada Dolby 3D dipasang cakram spectrum warna didepan lampu proyektor untuk memodifikasi proyektor digital.
  • IMAX 3D merupakan suatu perusahaan bidang teknologi bioskop dimana awalnya hanya ikut dalam penayangan serta pengambilan gambar yang ber resolusi lebih tinggi 35 mm pada format filmnya yaitu 70 mm proyektor untuk penayangan dan 65 mm film negative pada kamera IMAX. Perkembangan teknologi membuat kualitas gambar menjadi lebih baik dari 2K dalam 2 proyektor menjadi 4K dalam satu proyektor.

Hasil gambar untuk film 3D

Digital Cinema 4D
   Sebenarnya pada Digital 4D Kualitas gambar atau video yang digunakan adalah video 3D tapi hanya saja terdapat penambahan beberapa efek, seperti kursi yang bergoyang, efek asap, efek angin yang berembus, efek hujan (air yang menyiprat), efek gelembung, dan efek yang menimbulkan suasana yang disesuaikan dengan film yang sedang diputar.  Seperti, ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar. Saat adegan salju, AC tiba-tiba semakin dingin dan saat adegan di padang pasir heater dapat memanas yang membuat kita seolah-olah berada di sana. Dengan adanya efek-efek tersebut, akan membuat para penonton merasakan pengalaman yang nyata seperti ada di film tersebut. 

Digital Cinema 5D
    Perkembangan pada digital sinema terus meningkat setelah Sinema 4D yang menyajikan sebuat film dengan efek - efek yang membuat para penontonnya seperti di dalam film maka pada perkembangan digital cinema 5D terdapat penambahan efek bau. Seperti bau asap, bau api, dll. Serta pada saat salju akan ada efek yang seolah - seolah mirip sekali dengan salju. Sehingga semakin meyakinkan kita bahwa kita seolah - olah sedang berada di film yang kita tonton.

    Dengan terus berkembangnya zaman, terdapat pula perkembangan teknolgi yang sangat cepat yang menguntungkan manusia. Salah satunya perkembangan teknologi digital cinema yang membuat orang - orang dapat merasakan sensasi atau keadaan sepert di dalam film yang di tontonnya.

Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Film_Animasi_2D_dan_3D
  • http://xputarfilm.blogspot.co.id/2016/06/kualitas-film-biasa-2d-3d-4d-5d-6d-9d.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fixed Point dan Floating Point pada ALU

Pengenalan Teknologi Game dan Artificial Intelligence pada Game || Pengantar Teknologi Game || Tugas I

Program Deret Geometri Java